Selamat Datang di Blog Dunia Peternakan
Spider Goat

Siapa yang tahu dengan Spider Goat? Sebelum mengenal lebih jauh mengenainya, tahukah kamu tentang domba dolly? Tentunya kita sudah mengenal dan banyak mendengar tentang si domba kloningan tersebut. Ya!! Dolly, domba pengaplikasian ilmu bioteknologi dari hasil rekayasa genetika untuk menciptakan makhluk hidup tanpa melalui perkawinan yang diciptakan oleh ilmuwan Scotlandia Dr. Ian Welmut pada tahun 1996. .

Meningkatkan Produksi Telur Ayam Kampung

Telur ayam kampung di percaya memiliki khasiat untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Banyak kalangan yang mempercayai hal ini, sehingga mereka gemar mengkonsumsi telur ayam kampung untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuhnya.

Komersial Stok (Final Stock)

Usaha pembibitan adalah usaha peternakan yang menghasilkan ternak untuk dipelihara lagi dan bukan untuk dikosumsi (Suharno, 2012). Suharno (2012), menyatakan bahwa ada 4 usaha pembibitan yaitu pembibitan untuk mengahasilkan ayam galur murni (pure line), pembibitan untuk menghasilkan ayam pembibit buyut (great grandparent stock), pembibitan untuk menghasilkan ayam pembibit nenek (grandparent stock), dan pembibitan untuk menghasilkan ayam pembibit induk (parent stock).

Infor Harga Pasar Peternakan

Sistem Informasi Pelayanan Informasi Pasar oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Dunia Peternakan

Semua Informasi mengenai Peternakan

Rabu, 30 Mei 2018

Komersial Stock (Final Stock)

  
Ayam Pembibit
Usaha pembibitan adalah usaha peternakan yang menghasilkan ternak untuk dipelihara lagi dan bukan untuk dikosumsi (Suharno, 2012). Suharno (2012), menyatakan bahwa ada 4 usaha pembibitan yaitu pembibitan untuk mengahasilkan ayam galur murni (pure line), pembibitan untuk menghasilkan ayam pembibit buyut (great grandparent stock), pembibitan untuk menghasilkan ayam pembibit nenek (grandparent stock), dan pembibitan untuk menghasilkan ayam pembibit induk (parent stock).
Ayam pembibit atau parent stock adalah ayam penghasil final stock dan merupakan hasil pemeliharaan dengan metode perkawinan tertentu pada peternakan generasi grandparent stock (Sudaryani dan Santosa, 1993). Menurut North dan Bell (1990) dalam Eko (2015), tipe ayam pembibit atau parent stock ada dua macam yaitu tipe ayam pembibit pedaging dan tipe ayam pembibit petelur. Ciri ayam pembibit pedaging yaitu bobot badan yang besar, jengger serta pial merah cerah, dan mata nya bersinar.
Ayam yang digolongkan tipe pedaging menghasilkan daging relatif banyak dalam waktu yang cepat. Ayam tipe pedaging memiliki karakteristik penghasil telur yang relatif lebih sedikit, bergerak lambat dan tenang, dewasa kelamin lebih lambat, dan beberapa ayam tipe pedaging memiliki bulu kaki dan masih suka mengeram (Sudaryani dan Santosa, 1993). 
Parent Stock Strain Cobb
Parent stock ayam pedaging merupakan generasi keempat dari urutan silsilah pembibitan ayam pedaging. Urutan pertama adalah pure line yang merupakan galur murni ayam jantan dan betina yang memiliki potensi pertumbuhan yang baik dan dikembangkan secara inbreeding, urutan kedua adalah great grandparent stock yang merupakan ayam bibit dasar, urutan ketiga adalah grandparent stock yang merupakan ayam bibit nenek, urutan keempat adalah parent stock yang merupakan ayam bibit induk dan urutan terakhir adalah final stock (ayam niaga) yang merupakan produk akhir pembibitan ayam ras dan tidak boleh disilangkan lagi (Sudaryani dan Santosa, 1993).
Pada setiap strain bahkan dalam satu strain performance parent stock yang dihasilkan berbeda-beda tergantung pada kondisi lingkungan dimana dikembangkan. Perusahaan pembibitan dipastikan memilih strain yang mudah beradaptasi diberbagai kondisi dan mampu menghasilkan telur tetas yang kualitasnya sesuai dengan permintaan (Prambudi, 2007).
Salah satu parent stock broiler breeder yang banyak dipelihara oleh perusahaan pembibitan di Indonesia adalah parent stock strain Cobb. Menurut Prambudi (2007), Parent stock strain Cobb merupakan bagian dari ayam pedaging dimana mampu berkembang dengan cepat sehingga apabila kecukupan nutrisi untuk pembentukan otot dan tulang tidak terpenuhi maka akan muncul gejala-gejala kelumpuhan. Cobb-Vantress Inc sebagai perusahaan pembibitan ayam yang telah menggunakan bioteknologi moderen mampu menghasilkan genetik yang baik dari tahun ketahun. Seleksi yang ketat mampu menghasilkan strain yang unggul.
Prambudi (2007), menambahkan bahwa strain Cobb yang saat ini dihasilkan oleh Cobb Vantress Inc mempunyai keunggulan komparatif dibanding strain yang lain seperti tingkat pertumbuhan yang cepat, breast formation yang baik, konversi ransum yang semakin baik, mempunyai struktur tulang dan otot yang lebih baik, dan mempunyai kualitas daging yang baik. 

Pemeliharaan Parent Stock
Sudaryani dan Santosa (1993), menyatakan bahwa ayam pembibit induk (parent stock) adalah ayam penghasil final stock dan merupakan hasil pemeliharaan dengan metode perkawinan tertentu pada peternakan generasi grandparent stock. Pemeliharaan ayam parent stock tidak berbeda jauh dengan pemeliharaan ayam final stock, yang membedakan hanya tujuan dari pemeliharaannya, dalam hal ini yang diharapkan adalah produksi dan daya tetas telur. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghasilkan produksi yang tinggi seperti kandang dan temperatur kandang.

Performance Parent Stock
Salah satu cara agar para peternak, perusahaan dan pelaku pembisnis lain bisa mengukur keberhasilan dalam pemeliharaan parent stock pada fase starter maka sangat berlaku performance yang didasarkan pada pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, dan keseragaman (Miku dan Sumiati, 2010).
Pertambahan bobot badan adalah penambahan bobot badan ayam pada selang waktu tertentu. Rasyaf (2008), menyatakan bahwa pertambahan bobot badan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

PBB = BBt – BBt-1
Keterangan:
PBB    = pertambahan bobot badan
BBt        = berat badan pada waktu t
BBt-1     = berat badan pada waktu yang lalu t
 t          = dalam peternakan ayam biasanya dalam kurun waktu satu minggu Konsumsi pakan adalah jumlah pakan yang dimakan oleh ternak pada waktu tertentu. Konsumsi pakan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

 konsumsi pakan = jumlah pakan yang diberikan – sisa pakan.

Menurut Surwono (2013) dalam Sholikin (2011), konversi pakan adalah banyaknya pakan yang dihabiskan oleh ayam dalam waktu tertentu untuk memproduksi telur atau daging. Konversi pakan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
  
Konversial Pakan = jumlah pakan yang dihabiskan
                                   Pertambahan bobot badan

Keseragaman berasal dari kata seragam yang telah mendapat kata awalan maupun akhiran. Namun terlepas dari itu arti dari kata keseragaman adalah menggunakan atau perlakuan sesuatu yang berpredikat. Kegunaan keseragaman ini berbeda-beda ada yang berguna untuk kemudahan pengelompokan dan ada juga yang berguna untuk pencapaian suatu tujuan. Dalam pemeliharaan ternak berupa pembibitan maupun penggemukan, keseragaman sangatlah penting artinya, misalnya keseragaman berat badan bagi bakal indukan ayam pedaging maupun indukan petelur. Keseragaman bobot badan ayam sangatlah penting diperhatikan dalam usaha pembibitan ayam, karena keseragaman akan berpengaruh terhadap 7 tingkat produktivitas ayam. Semakin tinggi keseragaman ayam dipelihara maka semakin bagus tingkat produktivitas ayam (Tamrin, 2013). Rahayu et all (2011), menyatakan bahwa keseragaman dapat dicari dengan langkah – langkah sebagai berikut:
·    Hitung rata-rata berat ayam.
·    Buat range berat plus atau minus 10% dari rata-rata tersebut.
·    Hitung jumlah ayam yang termasuk kedalam renge berat plus atau minus 10% tersebut. 
·         Terakhir cari persentase keseragaman

Meningkatkan Produksi Telur Ayam Kampung



Telur ayam kampung di percaya memiliki khasiat untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Banyak kalangan yang mempercayai hal ini, sehingga mereka gemar mengkonsumsi telur ayam kampung untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuhnya.
Telur ayam kampung yang terbentuk dari mineral, protein dan beberapa kandungan nutrisi lainnya ini di produksi oleh ayam kampung betina, baik di buahi pejantan atau tidak, ayam betina akan tetap dapat memproduksi telur, dengan catatan adanya kecukupan nilai nutrisi di dalam makanan ayam kampung yang kita sediakan.
Di samping untuk di konsumsi, telur ayam kampung juga dapat ditetaskan sendiri untuk memperbanyak populasi ternak ayam kampung kita, baik untuk di pelihara secara tradisional maupun untuk pemeliharaan ayam kampung secara intensif. Kebanyakan peternak ayam kampung masih memproduksi DOC secara mandiri, mengingat sampai sekarang ini masih jarang peternak yang khusus memproduksi DOC ayam kampung.
Untuk dapat meningkatkan produksi telur ayam kampung, kualitas pakan ayam kampung yang kita berikan harus memenuhi angka kecukupan gizi yang di butuhkan oleh ayam kampung betina untuk memproduksi telur. Semakin tercukupi nilai nutrisi dalam ransum, ayam kampung yang kita pelihara akan memberikan produksi telur yang baik. Banyak yang menanyakan kepada wiraternak mengenai cara untuk meningkatkan produksi telur ayam kampung. Dalam menjawab pertanyaan ini, wiraternak sering menjawab dengan pertanyaan yang bernada becanda; n/"Memangnya mau di tingkatkan berapa butir lagi?"
Untuk menjawab pertanyaan cara meningkatkan produksi telur ayam kampung ini, kita harus mengetahui dengan jelas seberapa besar peningkatan jumlah produksi telur ayam kampung yang kita inginkan.
 Karena dalam kata "meningkatkan" ini harus ada kata yang pasti atau prosentase yang pasti dari produksti telur ayam kampung yang kita pelihara mampu memproduksi berapa dan akan ditingkatkan menjadi berapa. Baru setelah kita mendapatkan jawaban dari data produksi telur ayam kampung sebelumnya, kita bisa memberikan jawaban yang sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas produksi telur ayam kampung.Menurut pandangan Wiraternak, kita tidak bisa mencari salah satu faktor utama yang menjadi penyebab menurunnya produktifitas ayam kampung, karena semua faktor untuk meningkatkan produksi telur ayam kampung, semuanya adalah faktor utama.
Kalau anda menanyakan satu faktor utama yang mempengaruhi tingkat produksi telur ayam kampung, itu artinya anda hanya ingin meningkatkan kapasitas produksi telur ayam kampung dengan kapasitas yang kecil.
Ayam kampung akan dapat memproduksi telur secara maksimal apabila faktor-faktor tersebut ada dalam peternakan ayam kampung kita, baik untuk peternakan ayam kampung skala besar maupun skala kecil, karena faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas telur ayam kampung adalah faktor-faktor dominan.
Untuk dapat meningkatkan produktifitas telur ayam kampung, kita harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi produktifitas telur ayam kampung tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifas telur ayam kampung adalah sebagai berikut.

1. Faktor Genetik
            Dari dua istilah yang melekat pada ayam kampung, kita pasti dapat menebak, ayam kampung jenis petelur tentunya akan menghasilkan telur yang lebih banyak di banding ayam kampung tipe pedaging.
Untuk lebih meningkatkan kapasitas produksi telur ayam kampung, tentunya kita harus memilih ayam kampung tipe petelur.
Apabila pada peternakan ayam kampung kita kapasitas produksi telurnya sedikit, kita harus meneliti ayam kampung kita termasuk ke dalam jenis ayam kampung yang mana.

2. Faktor Kesehatan
            Binatang ternak lebih memilih mempertahankan kelangsungan hidupnya di banding dengan bereproduksi.
Ini berlaku pada semua binatang ternak. Apabila kondisi tubuhnya mengalami sakit atau mengidap suatu penyakit, maka seluruh nutrisi yang di dapat dari makanan akan difokuskan untuk di gunakan memperbaiki kesehatannya di bandingkan untuk bereproduksi.
            Pada awal terjangkitnya penyakit, tidak ada gejala klinis yang bisa kita lihat pada ayam kita. Terkadang ada ayam yang kelihatannya sehat, tetapi ternyata mengidap penyakit yang sangat berpengaruh pada kapasitas produksi telur. Salah satu penyakit yang tidak mematikan akan tetapi sangat merugikan adalah penyakit cacingan pada ayam.
            Menurunnya tingkat produksi telur, disamping karena ayam kampung yang kita pelihara mengidap penyakit, bisa juga ayam kampung yang kita pelihara mempunyai sejarah terserang penyakit di masa lalu, seperti tetelo, berak kapur, berak darah, coryza. Biasanya ayam yang pernah terserang penyakit kemudian sembuh, di kemudian hari kemampuan untuk memproduksi telurnya menurun.

3. Kualitas Nutrisi Dalam Pakan
            Apabila ayam yang kita pelihara tidak mempunyai dua point di atas, kemungkinan terbesar yang menyabkan rendahnya produksi telur pada peternakan ayam kampung kita adalah karena rendahnya kandungan nutrisi pada ransum peternakan ayam kampung kita. Kita tidak bisa berharap dapat meningkatkan kapasitas produksi telur ayam kampung kita, apabila kita tidak memberikan nutrisi yang cukup pada ransum yang kita berikan.
            Kalau kita membicarakan telur, cangkang telur terbuat dari beberapa mineral, kuning dan putih telur terbuat di antaranya dari protein. Bagaimana bisa, kita menginginkan terjadinya peningkatan produksi telur ayam kampung yang kita pelihara apabila ransum yang kita berikan tidak memberikan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan memproduksi telur.
            Sedangkan telur di buat dengan cara memproses kandungan nutrisi yang ada dalam tubuh ayam, menjadi telur yang kemudian di keluarkan melalui saluran telur.
            Sudah barang tentu ayam kampung yang kita pelihara, akan memberikan produksi telur yang rendah apabila ransum yang kita berikan memiliki kandungan nutrisi yang rendah.
            Kalau nutrisi dalam ransum rendah, dari mana ayam-ayam tersebut memiliki stok nutrisi sebagai bahan untuk memproduks telur?
Sedangkan ayam-ayam itu sendiri tidak memiliki kemampuan secara mandiri untuk memproduksi nutrisi yang akan di bentuk menjadi telur.
            Memberikan kandungan nutrisi untuk meningkatkan kapasitas produksi telur adalah suatu hal yang wajib kita lakukan. Kita mendapatkan sesuai dengan apa yang kita berikan. Kalau kita memberikan yang terbaik untuk ayam yang kita pelihara, tentu ayam pun akan memberikan kemampuan produksi terbaiknya kepada kita.

4. Usia Ayam betina
            Usia sangat berpengaruh terhadap kemampuan ayam untuk memproduksi telur. Semakin tua usia ayam yang kita pelihara, maka akan semakin rendah kemampuan memproduksi telurnya. Untuk memastikan penyebab terjadinya penurunan produksi telur pada ayam kampung yang kita pelihara, kita harus memastika usia ayam yang kita pelihara. Kalau ayam yang kita pelihara sudah memasuki masa untuk di pensiunkan, ya pensiunkan segera, daripada pengeluaran yang kita keluarkan untuk biaya pakan tidak sesuai dengan hasil yang kita dapatkan

5. Lama Pencahayaan
            Lamanya waktu pencahayaan di dalam kandang memiliki pengaruh yang kuat dalam meningkatkan kapasitas produski telur ayam kampung.
Pencahayaan yang cukup dapat merangsang hormon reproduksi, lama pencahayaan yang di butuhkan oleh ayam kampung betina adalah selama kurang lebih 16 jam. Sementara penyinaran secara alami hanya mampu memberikan pencahayaan ke dalam kandang antara 11-12 jam.
            Meningkatkan kapasitas produksi telur ayam kampung dapat di bantu dengan memberikan pencahayaan tambahan pada malam hari dengan menggunakan lampu neon atau lampu jari.
            Jumlah lampu penerangan, tentunya di sesuaikan dengan luas kandang, dan untuk penempatannya, di atur supaya cahaya dapat menyebar secara merata.

6. Cuaca Yang Terlalu Panas
            Cuaca panas yang terlalu ekstrim tentu sangat berpengaruh terhadap kapasitas produksi telur ayam kampung. Ketika cuaca terlalu panas, ayam kampung yang kita pelihara akan lebih banyak mengkonsumi air minum dibanding dengan mengkonsumsi makanan, sementara makanan yang kita sediakan mengandnung beberapa sumber nutrisi sebagai pembentuk telur.
Dengan kurangnya asupan makanan sesuai dengan yang di butuhkan ayam, produksi telur sudah pasti akan mengalami penurunan.
            Temperatur udara ideal berkisar antara 26-31 derajat celcius. Di bawah atau di atas temperatur tersebut, biasanya terjadi penurunan produksi telur ayam kampung. Cara mengatasi cuaca panas yang ekstrem ini, solusi jangka pendek dapat di lakukan penyiraman pada lantai kandang. Solusi jangka panjang adalah dengan menanam pepohonan, dengan adanya pepohonan ini, lingkungan kandang akan menjadi lebih sejuk.

            Dalam upaya meningkatkan produksi telur ayam kampung yang kita pelihara, kita tidak dapat bertumpu pada satu faktor yang mempengaruhi tingkat kemampuang ayam kampung untuk memproduksi telur.
Beberapa faktor yang di jelaskan di atas adalah faktor dominan yang mempengaruhi tingkat produksi telur ayam kampung yang harus segera kita upayakan solusinya apabila kita benar-benar ingin meningkatkan kapasitas produksi dalam peternakan ayam kampung kita.

Selasa, 29 Mei 2018

Spider Goat


Siapa yang tahu dengan Spider Goat?

Sebelum mengenal lebih jauh mengenainya, tahukah kamu tentang domba dolly? Tentunya kita sudah mengenal dan banyak mendengar tentang si domba kloningan tersebut. Ya!! Dolly, domba pengaplikasian ilmu bioteknologi dari hasil rekayasa genetika untuk menciptakan makhluk hidup tanpa melalui perkawinan yang diciptakan oleh ilmuwan Scotlandia Dr. Ian Welmut pada tahun 1996. 

Nah, bagaimana dengan "Spider Goat"? hewan seperti apakah "Spider Goat" ini?

Spider goat juga merupakan salah satu inovasi penerapan dari ilmu bioteknologi seperti domba dolly. Tetapi berbeda dalam hal proses perekayasaan genetikanya. Domba dolly diciptakan melalui teknik kloning, yaitu sebuah teknik pentransferan/penggabungan inti dari sel donor ke sel telur yang telah dikeluarkan intinya, antara dua individu yang memiliki materi genetik yang sama (identik). Lain halnya dengan Spider Goat ini. Spider goat merupakan hewan hasil modifikasi genetik berupa kambing transgenik/kambing GMOs (Genetically Modified Organisms) yang dalam proses perekayasaan gennya menggunakan teknik rekombinasi DNA, yaitu sebuah teknik pengubahan gen yang dilakukan dengan cara menyisipkan gen lain ke dalam plasmid sehingga menghasilkan individu yang memiliki sifat tertentu sesuai dengan keinginan si pembuat.

Mengapa kambing ini dijuluki sebagai “Spider Goat” dan Bagaimana proses perekayasaan gennya  sehingga kambing ini bisa dijuluki sebagai “Spider Goat”??

Kambing ini dinamakan sebagai Spider goat karena dapat menghasilkan sutra laba laba (jaring laba laba) dalam susu yang dihasilkannya. Mengapa bisa demikian? Randy Lewis, seorang profesor biologi molekuler dan peneliti lainnya dari Universitas Wyoming, telah mengembangkan cara untuk memasukkan/menyisipkan gen laba-laba sutra ke dalam DNA kambing betina. Cara penyisipan Gen ke DNA tersebut dinamakan Rekombinasi DNA atau bisa disebut dengan DNA Rekombinan. Hasilnya, kambing betina dapat membentuk protein sutra laba-laba dalam susu mereka. Protein tersebut diaktifkan menggunakan asam amino yang kemudian menjadikan susu sebagai tiruan serat jaring laba laba. Susu yang dihasilkan kemudian diperah lalu dimurnikan dan dikeringkan. Hasil akhirnya akan menjadikan microfiber (benang sutra tipis). Selanjutnya, microfiber dipintal menjadi benang dengan ketebalan diameter 1 mm. Benang berketebalan daiameter 1 mm tersebut dinamakan BioSteel.

Bagaimana Kelanjutan Perkembangan "Si Kambing Penghasil Jaring Laba laba" ini??

Pada bulan Februari 2010, kambing yang telah disisipkan oleh gen laba laba sutra, telah diubah menjadi embrio kambing. Beberapa persen dari kambing yang akhirnya mendapat gen tersebut. Misalnya, dari tujuh anak-anak kambing yang dilahirkan, tiga telah diuji positif karena memiliki gen protein sutra. Ketika kambing transgenik itu mempunyai anak dan mulai menyusui, para peneliti akan mengumpulkan susunya dan memurnikan protein sutra laba-laba menjadi banyak. Selain kemampuan mereka untuk memproduksi protein sutra laba-laba, kambing tersebut tampaknya tidak memiliki perbedaan lain dalam hal kesehatan, penampilan, atau perilaku dibandingkan dengan kambing normal lainnya. 



Mengapa Kambing Penghasil Jaring Laba laba ini Diciptakan?? Adakah Manfaatnya??

Kira-kira sudah lebih dari 10 tahun silam penerapan ilmu bioteknologi, khususnya pada rekayasa genetika hewan transgenik “Kambing si pembuat jaring laba laba" ini dimanfaatkan dan sudah dikomersialkan produk dari hasil susu kambingnya. Pada bulan januari tahun 2002, Perusahaan Kanada Nexia Biotechnologies bekerja sama dengan Militer Amerika telah mempublikasikan bahwa mereka berhasil mengekstraksikan serat protein laba-laba ke dalam susu kambing. Dan proyek penelitiannya telah dipublikasikan di dalam Jurnal Science. Proyek penelitian susu kambing sutra ini telah menghasilkan produk benang Biosteel.
BioSteel lebih kuat dari baja, memiliki kekuatan 150.000 kg perinci persegi dan kompatibel dengan tubuh manusia. Maka dari itu biosteel ini dimanfaatkan di dunia kemiliteran sebagai bahan untuk membuat kevlar/rompi anti peluru. Tidak hanya termanfaatkan dibidang kemiliteran saja, karena kekuatan dan keelastisitasannya, biosteel dapat digunakan juga untuk keperluan medis, seperti untuk membuat benang operasi, sarung tangan bedah, ligamen dan tendon buatan, untuk menjahit luka mata, dan untuk perbaikan rahang. Pemanfaatan Biosteel ini juga bisa untuk keperluan dalam bidang olahraga, yaitu sebagai bahan pembuat jaring raket tennis.

Ada Apakah Dengan Sutra Laba-Laba?

Menurut penelitian, dalam suatu jurnal scientist tahun 1996 ternyata bahwa sarang laba-laba/jaring yang dikeluarkan oleh laba-laba tersebut ternyata terbuat dari molekul yang berbentuk serat dengan kadar kimiawi 42% glisin, 25% alanin, 33% glutamin, serin, triosin. Analisa resonansi magnetik terhadap serat tersebut, bagi yang mengandung 40% alanin menunjukan suatu struktur yang terorganisir sangat kuat dan rapi, tahan air dan tahan karat. Lalu dalam ukuran yang sama maka kekuatannya lebih besar sebanyak 5 kali dibandingkan struktur baja dan 2 kali lebih lentur dari nylon. Menurut beberapa penelitian sarang laba-laba mampu mengikat capung dan serangga lainnya  dalam level jenis dan masa yang lebih besar dari laba-laba itu sendiri, sehingga bisa dikatakan bahwa sarang laba-laba adalah sarang paling kuat yang dibuat oleh makhluk hidup dalam level yang lebih besar dibandingkan pemangsanya.

Mengapa harus  disisipkan pada DNA Kambing?

Sutra laba-laba yang dihasilkan dari jaring laba-laba tersebut, sebenarnya sudah bisa digunakan dalam pembuatan biosteel sebagai bahan kevlar anti peluru, benang operasi, sarung tangan bedah, dll. Tetapi pembuatannya belum bisa untuk diproduksikan secara banyak dan besar besaran. Dalam mendapatkan sutra laba-laba yang cukup untuk keperluan diatas memerlukan sejumlah besar laba-laba untuk diternakkan. Namun, laba-laba cenderung bersifat teritorial, sehingga ketika para peneliti mencoba membuat peternakan laba-laba, laba-laba tersebut akan saling membunuh satu sama lainnya.
Oleh karena itu Nexia Biotechnologies, salah satu perusahan yang bergerak dibidang pembuatan biosteel menemukan inovasi untuk menyisipkan gen sutra laba laba tersebut ke dalam DNA kambing betina. Nah kambing yang telah disisipi gen penghasil sutra laba-laba tersebut menyediakan kemudahan untuk memproduksi biomaterial pada skala besar dan komersial.






Referensi :
Campbell, Neil A.2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Lazariz, Anthoula. Spider Silk Fibers Spun from Soluble Recombinant Silk Produced in Mammalian Cell. 2002. http://www.sciencemag.org/ (Jurnal : “Spider Silk Fibers Spun from Soluble Recombinant Silk Produced in Mammalian Cell”  Dipublikasikan 18 January 2002 oleh Anthoula Lazariz dkk.)
Anonim. Spider Silk Fibers Spun. 2009. www.ohio.edu/.../Spider%20silk%202009.pdf
http://www.bbc.co.uk/news/science-environment-16554357
http://modernfarmer.com/2013/09/saga-spidergoat/
http://phys.org/news194539934.html